Jangan Bersandal Sebelah dalam memahami Risalah Islam!!!
Assalamu Alaikum wr wb
###AGAK RIBET MEMBAHASAKAN BAHASA LANGIT KE BAHASA BUMI###
Ternyata Bukan saja Dengan metode Zikir Ala Warisan Ulama Tashawwuf, yang mengenalkan konsep kesucian Lahir dan bathin Manusia.
Jadi yang Sudah Paham substansi, esensi, haqiqat ajaran Dan Amalan Para aarifiin ((Sufi)) perlu bekerjasama dengan Ahli Syariat ala Fiqhi yang Memerankan Pembangunan Benteng pertahanan Dari segi sifat, sikap, perbuatan yg nampak dari Umat Islam, Agar tidak terimbas dampak buruk Banyaknya fenomena umat Islam Mengikuti pola dan gaya hidup Bangsa, golongan, Umat, Agama, keyaqinan yg keluar dari kategori ciri dan karakteristik Sosok Muslim sejati.
Warisan Khasanah Ilmu dan Amalan para sufi ((Ahli syariat bathiniah)), dan Warisan Khasanah Ilmu Fuqaha ((ahli syariat Dzahir)) Harus di kawinkan dalam hal INTISARI POKOK TUJUAN/MAKSUD/HIKMAH RISALAH ISLAM INI DITURUNKAN ALLAH SWT SEBAGAI CARA, SISTEM, METODE, MANHAJ STRATEGI, SIASAT, KECENDERUNGAN HIDUP YANG HANIFAN (LURUS-IKHLAS) MUSLIMAN (SABAR DAN SYUKUR).
Jika di Wilayah ahli syariat bathin ala ilmu tashawwuf, sudah kokoh, kuat, tekad bulat Amalan Zikr Hanya Mengingat Allah swt saja yg Selalu Maha Hadir, Maha Melakukan, Maha menyifatkan dst.., Maka Pesan Para sufi perlu kita camkan untuk memperkokoh lagi landasan Amaliah yg berakhlaq/beradab Kembali ke Metode Ahli Fuqaha, yakni metode ibadah yg berkelanjutan dan berkesinambungan sebagaimana amalan zikr para Salikiin fi sabilillah ala tashawwuf...
Bagi Fuqaha dan Mutashawwifin, sepakat Pada Tujuan yg sama, Yakni Pertobatan dari segala maksiat, mengekalkan Segala Titah/Amanah Delegasi wewenang dari Allah swt u/menegakkan Yang Ma'ruf, dan ketaatan full pada Perintah tsb serta kesabaran full menolak maksiat menjadi laku, sifat tabiat, kebiasaan yg Dimurkai Allah swt..
Kalau paham, Ujung ke ujung Tujuan perjalanan keilmu-amal-an Dua model Ulama pewaris Ajaran Rasulullah saw yg Nyambung dengan Suri tauladan Nabi saw, maka kita Sadar bahwa Haqiqat tujuan mereka satu namun jalannya saja yg beda, YAKNI PROSES PEMBERSIHAN LAHIR DAN BATHIN.
BAGI AHLI SYARIAT BATHIN, JALAN UTAMA AGAR TETAP BERSIH SUCI FITRAWI MANUSIAWI KEMANUSIAAN KITA YAKNI DENGAN THARIQHAT ZIKIR YG BERKESADARAN YANG AWAL, DAN YANG AKHIR HANYA ALLAH SWT...
NAH BAGAIMANA TO METODE AHLI SYARIAT LAHIRIAH/DZHAHIRIAH/FIQHIYYAH MENYADARKAN UMAT ISLAM DALAM HAL MENYUCIKAN LAHIR DAN AKHIRNYA MEMBERSIHKAN BATHIN KITA JUA???
INI YG SERING LUPUT, DILIPUT, DISOROT, DI TAMPILKAN PARA PRAKTISI AHLI ILMU SUFI DALAM KONTEKS KEINDONESIAN, KEISLAMAN, KEKINIAN??? KHUSUSNYA SY PERHATIKAN DI GROUP SEPERTI DI SINI...
DALAM KAJIAN FUQAHA, BERJALAN DENGAN MEMAKAI SATU SANDAL ((TEROMPAH)) DIHUKUMI MAKRUH BISA JADI HARAM, SESUAI HADITS NABI SAW, KARENA ITU ADAT-KEBIASAAN BANGSA SETAN/JIN.
YAQIN ATAU TIDAK DENGAN PETUNJUK YG DIUNGGAH FUQAHA, TAPI AHLI SUFI LAH YG AHLI MEMAHAMI HAQIQAT YG TERSEMBUNYI DARI PENAMPAKAN KIASAN2 KATA2 HIKMAH HADITS RASULULLAH SAW...
MEMAKAI SATU SANDAL, BISA BERMAKNA KIASAN YG MENYINDIR UMAT ISLAM, YG CONDONG MEMAKNAI ISLAM DAN BERDIRI, HIDUP, TEGAK, BERAMAL DENGAN SATU METODE SAJA DALAM BERJALAN/DIPERJALANKAN.. ((dalam hal ini artinya hanya memakai satu sandal, fungsi sandal, sbg alat pengaman/pelindung kaki si pejalan kaki)) pejalan kaki sama lughawinya makna suluk/salik dalam wacana sufistik))
Nah melebar pembahasan, intinya Maksud Tulisan ini, Mari sinergikan Warisan sufi dan fuqaha dalam hal Teori dan praktik risalah Islam yg lebih mulia dan lebih menyeluruh ((kaffah))
Coba saling menengok posisi Masing2, Antara yg doyan ilmu Haqiqat dan yg gandrung pembacaan Syariat ala fuqaha, Pandanglah Dari Sudut jendela dunia yg lebih luas lagi...
Kalau kurang tepat Cara pandang kita, maka sgt disayangkan, ibarat perjalanan hidup yg kita arungi ini, TAK JAUH BEDA SEAKAN KITA BERJALAN DENGAN SATU SANDAL SAJA, YAH SEMUA MANUSIA YG PILIH PILIHANNYA...
PANJANG LEBAR, LEBIH KURANG MOHON DIMAKLUMI TULISAN KAMI YG FAQIR INI, HANYA MENUNAIKAN HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI SAUDARA..
WALLAHU A'LAM
WASSALAM.
###AGAK RIBET MEMBAHASAKAN BAHASA LANGIT KE BAHASA BUMI###
Ternyata Bukan saja Dengan metode Zikir Ala Warisan Ulama Tashawwuf, yang mengenalkan konsep kesucian Lahir dan bathin Manusia.
Jadi yang Sudah Paham substansi, esensi, haqiqat ajaran Dan Amalan Para aarifiin ((Sufi)) perlu bekerjasama dengan Ahli Syariat ala Fiqhi yang Memerankan Pembangunan Benteng pertahanan Dari segi sifat, sikap, perbuatan yg nampak dari Umat Islam, Agar tidak terimbas dampak buruk Banyaknya fenomena umat Islam Mengikuti pola dan gaya hidup Bangsa, golongan, Umat, Agama, keyaqinan yg keluar dari kategori ciri dan karakteristik Sosok Muslim sejati.
Warisan Khasanah Ilmu dan Amalan para sufi ((Ahli syariat bathiniah)), dan Warisan Khasanah Ilmu Fuqaha ((ahli syariat Dzahir)) Harus di kawinkan dalam hal INTISARI POKOK TUJUAN/MAKSUD/HIKMAH RISALAH ISLAM INI DITURUNKAN ALLAH SWT SEBAGAI CARA, SISTEM, METODE, MANHAJ STRATEGI, SIASAT, KECENDERUNGAN HIDUP YANG HANIFAN (LURUS-IKHLAS) MUSLIMAN (SABAR DAN SYUKUR).
Jika di Wilayah ahli syariat bathin ala ilmu tashawwuf, sudah kokoh, kuat, tekad bulat Amalan Zikr Hanya Mengingat Allah swt saja yg Selalu Maha Hadir, Maha Melakukan, Maha menyifatkan dst.., Maka Pesan Para sufi perlu kita camkan untuk memperkokoh lagi landasan Amaliah yg berakhlaq/beradab Kembali ke Metode Ahli Fuqaha, yakni metode ibadah yg berkelanjutan dan berkesinambungan sebagaimana amalan zikr para Salikiin fi sabilillah ala tashawwuf...
Bagi Fuqaha dan Mutashawwifin, sepakat Pada Tujuan yg sama, Yakni Pertobatan dari segala maksiat, mengekalkan Segala Titah/Amanah Delegasi wewenang dari Allah swt u/menegakkan Yang Ma'ruf, dan ketaatan full pada Perintah tsb serta kesabaran full menolak maksiat menjadi laku, sifat tabiat, kebiasaan yg Dimurkai Allah swt..
Kalau paham, Ujung ke ujung Tujuan perjalanan keilmu-amal-an Dua model Ulama pewaris Ajaran Rasulullah saw yg Nyambung dengan Suri tauladan Nabi saw, maka kita Sadar bahwa Haqiqat tujuan mereka satu namun jalannya saja yg beda, YAKNI PROSES PEMBERSIHAN LAHIR DAN BATHIN.
BAGI AHLI SYARIAT BATHIN, JALAN UTAMA AGAR TETAP BERSIH SUCI FITRAWI MANUSIAWI KEMANUSIAAN KITA YAKNI DENGAN THARIQHAT ZIKIR YG BERKESADARAN YANG AWAL, DAN YANG AKHIR HANYA ALLAH SWT...
NAH BAGAIMANA TO METODE AHLI SYARIAT LAHIRIAH/DZHAHIRIAH/FIQHIYYAH MENYADARKAN UMAT ISLAM DALAM HAL MENYUCIKAN LAHIR DAN AKHIRNYA MEMBERSIHKAN BATHIN KITA JUA???
INI YG SERING LUPUT, DILIPUT, DISOROT, DI TAMPILKAN PARA PRAKTISI AHLI ILMU SUFI DALAM KONTEKS KEINDONESIAN, KEISLAMAN, KEKINIAN??? KHUSUSNYA SY PERHATIKAN DI GROUP SEPERTI DI SINI...
DALAM KAJIAN FUQAHA, BERJALAN DENGAN MEMAKAI SATU SANDAL ((TEROMPAH)) DIHUKUMI MAKRUH BISA JADI HARAM, SESUAI HADITS NABI SAW, KARENA ITU ADAT-KEBIASAAN BANGSA SETAN/JIN.
YAQIN ATAU TIDAK DENGAN PETUNJUK YG DIUNGGAH FUQAHA, TAPI AHLI SUFI LAH YG AHLI MEMAHAMI HAQIQAT YG TERSEMBUNYI DARI PENAMPAKAN KIASAN2 KATA2 HIKMAH HADITS RASULULLAH SAW...
MEMAKAI SATU SANDAL, BISA BERMAKNA KIASAN YG MENYINDIR UMAT ISLAM, YG CONDONG MEMAKNAI ISLAM DAN BERDIRI, HIDUP, TEGAK, BERAMAL DENGAN SATU METODE SAJA DALAM BERJALAN/DIPERJALANKAN.. ((dalam hal ini artinya hanya memakai satu sandal, fungsi sandal, sbg alat pengaman/pelindung kaki si pejalan kaki)) pejalan kaki sama lughawinya makna suluk/salik dalam wacana sufistik))
Nah melebar pembahasan, intinya Maksud Tulisan ini, Mari sinergikan Warisan sufi dan fuqaha dalam hal Teori dan praktik risalah Islam yg lebih mulia dan lebih menyeluruh ((kaffah))
Coba saling menengok posisi Masing2, Antara yg doyan ilmu Haqiqat dan yg gandrung pembacaan Syariat ala fuqaha, Pandanglah Dari Sudut jendela dunia yg lebih luas lagi...
Kalau kurang tepat Cara pandang kita, maka sgt disayangkan, ibarat perjalanan hidup yg kita arungi ini, TAK JAUH BEDA SEAKAN KITA BERJALAN DENGAN SATU SANDAL SAJA, YAH SEMUA MANUSIA YG PILIH PILIHANNYA...
PANJANG LEBAR, LEBIH KURANG MOHON DIMAKLUMI TULISAN KAMI YG FAQIR INI, HANYA MENUNAIKAN HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI SAUDARA..
WALLAHU A'LAM
WASSALAM.
Komentar
Posting Komentar
Have A pleasure to leave any comment. Thanks a lot